Selasa, 03 Januari 2017

MAKALAH BIOTEKNOLOGI AMIR



DASAR – DASAR EKSTRAKSI DNA DAN JARINGAN.
LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh :

Amir Umalekhay
05171311002


 







PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHARUN
TERNATE
2016



KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan nikmat yakni nikmat kekuatan, kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum ini dengan Judul : Dasar – dasar Ekstraksi DNA dan Jaringan.
Tak lupa pula salawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw, karena berkat perjuangan beliau dan para sahabatnya yang rela mengorbankan jiwa dan raga mereka, sehingga kita yang jauh dari pelosok duniapun dapat merasakan kenikmatan dari pada islam itu sendiri.     
Kita selaku umat manusia tak pernah luput dari kesalahan dan kehilafan sehingga apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan didalam setiap penulisan kata, maupun kalimat maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan Laporan ini.




Ternate, 28 Desember 2016

          Penulis,




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................            i
DAFTAR ISI ...................................................................................            ii
I.  PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang .......................................................................            1
1.2.  Tujuan ....................................................................................            2
1.3.  Manfaat ..................................................................................            2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Analisis DNA ........................................................................            3
2.2. Amplifikasi PCR ....................................................................            3
2.3. Elektroforesis .........................................................................            4
III. METODOLOGI  PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat ................................................................            5
3.2. Alat dan Bahan ......................................................................            5
3.3. Prosedur Kerja .......................................................................            7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Aplikasi metode ekstraksi DNA ............................................            9
4.2. DNA Hasil Ekstraksi .............................................................            11
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan ............................................................................            12
5.2. Saran ......................................................................................            12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN












I.      PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
 Deoxyribose Nucleic Acid adalah molekul utama yang metode semua informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam setiap organisme. DNA tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang tergabung membentuk nukleotida. Molekul DNA ini terikat membentuk kromosom, dan ditemukan di nukleus, mitokondria dan kloroplas (Agus dan Sjafaraenan, 2014).
Deoxyribose Nucleic Acid yang menyusun kromosom ini merupakan nukleotida rangkap yang terususn helix Ganda (double helix), yang basa nitrogen dan kedua “benang” polinukleotida saling berpasangan dalam pasangan yang tetap melali ikatan hidrogen dan antara nukleotida yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan ikatan fosfat. DNA terdapat di dalam setiap sel makhluk hidup dan disebut sebagai “cetak biru kehidupan” karena molekul ini berperan penting sebagai pembawa informasi hereditas yang menentukan struktur protein dan proses metabolisme lain (Agus dan Sjafaraenan, 2014).
Deoxyribose Nucleic Acid (DNA) dapat mengalami denaturasi dan renaturasi. Selain itu, DNA juga bisa diisolasi. Isolasi DNA adalah suatu teknik dimana hasil akhirnya strand-strand DNA dapat terpisah dalam bentuk kumpulan strand berwujud benang-benang putih. Tujuan isolasi DNA adalah mendapatkan ekstrak DNA pada jaringan atau sel yang diinginkan (Agus dan Sjafaraenan, 2014).
Isolasi DNA ini sangat penting dalam bidang bioteknologi maupun bidang biologi molekuler. Pengenalan isolasi DNA sangat penting mengingat bioteknologi pada akhir-akhir ini sangat maju. Terlebih untuk bidang biologi molekuler. Beberapa bakteri telah berhasil diintroduksi ke dalam tanaman seperti padi kapas dan kedelai. Pentingnya bioteknologi untuk perkembangan keanekaragaman hayati di masa mendatang memerlukan keterampilan dan pemikiran. Salah satunya adalah dengan mengetahui cara pengumpulan DNA dan prinsip dasarnya sebagai pijakan untuk mempelajari biologi molekuler pada khususnya (Agus, dan Sjafaraenan, 2014).
1.2.   Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Agar mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah dalam ekstraksi DNA.
2.      Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam proses ekstraksi DNA jaringan.
1.3.   Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah menambah ilmu pengetahuan kepada mahasiswa, tentang cara melakukan ekstraksi DNA jaringan dengan baik, dan mengetahui alat dan bahan.






11.    TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Analisis DNA
Deoksiribo Nucleat Acid (DNA) adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler. DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang anti pararel dengan komponen-komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat dan pasangan basa. Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan bersifat herediter pada seluruh sistem kehidupan. Genom adalah set lengkap dari materi genetik (DNA) yang dimiliki suatu organisme dan terorganisasi menjadi kromosom. DNA juga dapat diisolasi, baik pada manusia maupun tumbuhan (Suryo, 2010).


 




Gambar 1.Struktur DNA (Suryo, 2010)
2.2. Amplifikasi PCR
Ampifikasi PCR adalah perbanyakan DNA menggunakan PCR dengan ketentuan kondisi  suhu reaksi amplifikasi PCR untuk gen hormone pertumbuhan adalah sebagai berikut: satu tahap reaksi denaturasi awal pada suhu 94˚C.  Selama 5 menit, diikuti dengan 30 siklus amplifikasi yang masing-masing terdiri dari: (i) denaturation pada suhu 94˚C. selama 45 detik, (ii) annealing pada suhu 60˚C.  selama 45 detik, dan (iii) extension pada suhu 72˚C.  selama 1 menit; diikuti dengan satu tahap polimerasi final pada suhu 72˚C.  Selama 5 menit, (purwoko 2002).
Hasil dari amplifikasi dengan menggunakan reaksi PCR langsung digunakan dalam dengan menggunakan enzim. Amplifikasi dipakai sesuai kebuthan dan tujuan diadakanya ekstraksi jaringan DNA  ataupun ampifikasi. Tahap pembacaan DNA  adalah dengan cara ampifikasi. Teknik ini digunakan untuk pembacaan setelah diadakan isolasi. Biasanya amplifikasi menggunakan metode PCR, (Putranto, 2006)
Waktu yang diperlukan untuk proses ini sekitar 30 detik pada suhu 95˚C.  atau 15 detik pada suhu 97˚C. Apabila DNA target mengandung banyak nukleotida G/C, suhu denaturasi dapat ditingkatkan. Denaturasi yang tidak lengkap akan menyebabkan renaturasi secara cepat, sedangkan waktu denaturasi yang terlalu lama dapat mempengaruhi enzim taq polymerase. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses PCR (Giri 2004).
2.3. Elektroforesis
Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik , Medan listrik dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan..Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul, misalnya DNA yang bermuatan negatif. Jika molekul yang bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik dari suatu kutub ke kutub yang berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan bergerak dari kutub negatif ke kutub positif. Kecepatan gerak molekul tersebut tergantung pada nisbah muatan terhadap massanya serta tergantung pula pada bentuk molekulnya (purwoko 2002).





















III. METODOLOGI  PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Bioteknologi ini dilaksanakan pada hari Sabtu  tanggal 14 November 2016, pukul 14.00 – 05.00 WIT bertempat di Laboratorium Biotek (Gedung LPPM) Ternate Selatan, Universitas Khairun Ternate.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 1. Alat yang digunakan dalam praktikum
Alat

Fungsi
Bahan

Mortar dan Pestle

Menggerus dan menghaluskan sampel

Ikan


Centrifuge


Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan
alkohol

Mikro pipet

                               


Memindahkan cairan dengan volume yang sangat kecil

Air


Termometer

Untuk mengukur  suhu
ethanol


Masker



Untuk mencegah debuh atu zat kimia atau larutan lainnya
Buffer Aw 2

Timbangan Analitik



Untuk mengukur jumlah zat yang di perlukan
Buffer ATl

Vortekx




Untuk  menghomogenkan cairan



Beker glas






Menghitung larutan kimia yang tinggi dalam jumlah tertentu.





Microwave




Untuk memanaskan atau mengeringkan bahan bahan yang di pakai




3.4.  Prosedur kerja eksraksi DNA
1.   Tempatkan 25 mg sampel pada mortar/tabung yang sesuai dengan ukuran sampel, kemudian dengan menambahkan 300 µl buffer ATL, lalu digerus.
2.   Pipet 180 µl bagian supernatan dan dimasukkan ke dalam tabung 2 ml. Selanjutnya melakukan proses purifikasi dengan menggunakan DNeasy Blood and Tissue Mini Kit secara manual.
3.   Panaskan heating block 56oC, sambil menunggu kenaikan suhu. Pada 180 µl sampel yang sudah hancur, ditambahkan 20 µl proteinase K, vortex, kemudian di inkubasi pada suhu 56oC selama 1-3 jam. (Vortex sekali-kali selama masa inkubasi)
4.   Setelah diinkubasi, kembali di vortex kemudian sentrifugasi selama beberapa detik lagi.
5.   Tambahkan 200 µl Buffer AL, vortex kemudian sentrifugasi selama beberapa detik, selanjutnya tambahkan 200 µl ethanol (96 – 100%), dan dicampurkan dengan cara vortex atau pipeting agar menghasilkan larutan yang homogen.
6. Pipet larutan dari tube setelah penambahan 200 µl Buffer AL dan  memasukkannya ke dalam DNeasy Mini Spin Column yang ditempatkan dalam 2 ml collection tube.
7.  Sentrifugasi pada 6000xg (8000 rpm) selama 1 menit. Buang collection tube yang berisi supernatan.
8.  Tempatkan DNeasy Mini Spin Column pada 2 ml collection tube yang baru.
9.  Tambahkan 500 µl Buffer AW1, sentrifugasi selama 1 menit pada 6000xg (8000 rpm). Buang collection tubenya dan tempatkan DNeasy Mini Spin Column pada 2 ml collection tube yan baru.
10.  Tambahkan 500 µl Buffer AW2, sentrifugasi selama 3 menit pada 20000xg (14000  rpm) untuk mengeringkan membrane DNeasy. Buang collection tube.
11. Tempatkan DNeasy Mini Spin Column pada 2 ml collection tube yang baru, sentrifugasi selama 1 menit pada 20000xg (14000 rpm) untuk mengeringkan DNeasy membrane dari ethanol. Buang collection tube dan tempatkan DNeasy Mini Spin Column ke dalam tabung 1.5 ml atau 2 ml.
12.  Pipet 100-200 µl Buffer AE dan masukkan ke dalam DNeasy membrane.
13.  Inkubasi pada suhu ruang selama 1 menit.
14.  Sentrifugasi selama 1 menit pada 6000xg (8000 rpm) untuk proses elusi.
15. DNA hasil elusi dapat langsung digunakan untuk proses PCR atau simpan pada suhu -20oC atau -80oC untuk penyimpanan lama.










IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1   Aplikasi metode ekstraksi DNA
Peralatan yang dapat digunakan dalam praktikum memiliki fungsi dan cara menggunakannya masing – masing seperti centrifuge, beker glas, termometer, masker, vortex, neraca atau timbangan analitik, mortar dan pastle, microwave, dan mikropipet seperti dibawah ini: 
1.      Sentrifuge berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kepadatan dari larutan. Cara mengaplikasikannya, membuka penutup sentrifuge terlebih dahulu untuk memasukkan sampel.  Kemudian tutup kembali selama sampel berputar harus tertutup rapat,  untuk membuka tunggu sampai alat sentrifuge berhenti berputar sendiri, penempatan sampel harus  dalam keadaan seimbang  selanjutnya mengatur waktu pada saat sampel di putar.
2.      Beker glas, berfungsi untuk menanmpung air dan bahan kimia dalam jumlah yang banyak. Cara  mengaplikasikannya  gelas ukur letakkan  beker gelas di atas meja kemudian masukkan air untuk di panaskan  dalam  microwave.
3.      Termometer berfungsi untuk mengukur suhu (temperatur). Cara mengaplikasikannya di letakkan air untuk menentukan  perubahan suhu tinggi atau rendah.
4.      Masker  berfungsi sebagai melindungi terjadinya debuh atau zat lainnya masuk kedalam organ pernapasan.Cara mengaplikasikannya diletakkan bagian hidung dan mulut untuk mencegah   debuh atau zat kimia lainya mengganggu   saluran pernapasan.
5.      Vortex berfungsi untuk menghomogenkan cairan. Cara mengaplikasikannya tube diletakkan pada meja,kemudiaan tmenekan permukaan tube menggunakan tangan saat vortex.
6.      Neraca atau timbangan analitik berfungsi untuk menimbang sampel dalam jumlah yang banyak jika di butuhkan. Cara mengaplikasikannya, menekan tombol power untuk menghidupkan timbangan analitik terlebih dahulu, dan selanjutnya menyetel angka sampai pada angka 0,  terus masukkan sampel dalam timbangan  berapa grm dari hasil timbangan yang di butuhkan. Sampel yang sudah di timbang dan di keluarkan dari timbangan.
7.      Mortar dan Pestle, berfungsi untuk menggerus dan menghaluskan sampel yang  masih keras.  Cara mengaplikasikannya  letakan di atas meja kemudian masukkan sampel atau daging ikan pada mortar kemudian di gerus hingga halus  menggunakan  peshe.  Sampel sudah di haluskan kemudian di pindahkan pada tube untuk melakukan ekstraksi jaringan DNA.
8.      Microwave, fungsi dari microwave  untuk  memanaskan air  ataupun larutan lainnya juga  mengeringkan larutan.  Cara mengaplikasikannya,  menekan  tombol  power untuk menghidupkan microwave,  dan  selanjutnya   msukkan air untuk di panaskan setelah di masukkan tutup kembali microwave tersebut.  Kemudian  menentukan suhu yang di panaskan air tersebut.
9.      Micro Pipet  berfungsi untuk memisahkan cairan dalam volume  yang   sedikit
Cara mengaplikasikannya:
a.       Set  atau volume cairan yang di butuhkan,
b.      Tekan tip,
c.       Tekan"Plungger button" atau penyedot sampai batas pertama
d.      Masukan tip dalam sampel
e.       Ambil atau sedot sampel : Harus posisi tegak lurus.
f.       Lepaskan tip
4.2.  DNA Hasil Ekstraksi                                            
Dari hasil ekstraksi DNA jaringan yang dilakukan selama praktikum, tidak memuaskan karena tidak dapat diselesaikan  pada tahapan PCR dan elektroforesis karena keterbatasan waktu. Jadi hasil dari ekstraksi DNA jaringan kurang memuaskan.
Untuk mendapatkan hasil ekstraksi DNA sesuai dengan tahapan praktikum, pada tahapan PCR dan elektroforesis dilakukan maka hasil tersebut terlihat sangat jelas  dan memuaskan.






V.  PENUTUP
5.1.    Kesimpulan
 Penulis menyimpulkan bahwa tahapan dari ekstraksi DNA jaringan sebagai berikut:
1.      Langkah-langkah dalam Ekstraksi DNA adalah pengambilan sampel, ditimbang dan digerus sampai halus, dimasukkan kedalam tube, dicampurkan dengan alkhol, divortex, dicentrifuge, pencampuran dengan buffer, difortex, dicentrifuge dan dicampurkan dengan Etanol.
2.      Alat dan bahan yang digunakan dalam proses ekstraksi DNA adalah Mortal dan pestle, Centrifuge, Mikropipet, Termometer, Timbangan Analitik, Vortex, Beker glas, dan Mikrowafe. Ikan, Alkhol, Air, Ethanol dan Buffer ATL.
5.2.   Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan di antaranya adalah sebagai berikut:
1.       Dalam pelaksanaan praktikum, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan teliti supaya mendapatkan hasil yang lebih akurat.
2.       Selama praktikum, sebaiknya menggunakan jas laboratorium
3.       Peralatan yang digunakan jangan sampai terkontaminasi terhadap benda apapun.
4.       Hindari sentuhan oleh tangan, karena kemungkinan sel kulit pada tangan kita akan mempengaruhi perubahan  DNA yang sedang kita amati.


DAFTAR PUSTAKA
Agus, Rosana dan Sjafaranain. 2014. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar.Dwidjoseputro. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.
Giri-Rahman EA . 2004. Regulasi Ekspresi Gen Pada Organisme Bakteri. Bandung : KPP Bioteknologi Bandung.
Kimball, J. John. 1992. Biologi. Erlangga. Jakarta.madura cattle. Surakarta: b i o d i v e r s i t a s volume 4, nomor 1.
Muladno. 2002. Seputar Teknologi Rekayasa Genetika. Pustaka Wirausaha Muda dan USESE Foundation. Bogor.oryzae dan Absidia corymbifera. Bogor : Menara Perkebunan, 2006, 74(1).
Purwoko, Agus. 2003. Polimorfisme dna pada lokus-2 gen hormon pertumbuhan.
Putranto, Riza a. 2006.  Karakterisasi gen penyandi lipase dari  Kapang rhizopus sapi madura “dna polymorphism at locus-2 of growth hormone gene of Suharsono dan Widyastuti, Utut. 2006. Pelatihan Singkat Teknik Dasar Pengklonan Gen. IPB Press. Bogor.
Suryo, 2010. Genetika Manusia. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.











Lampiran Gambar





                                                                                                                                                                                          


Pengambilan daging ikan sebagai sampel                     Penimbangan daging ikan








       Memasukkan cairan ethanol pada tube                              Melakukan centifurage DNA






   Vortex                                          Memaskan air pada microwave







Memindahkan hasil DNA                          Hasil DNA yang jernih







     Mengukur suhu air yang di panaskan                 Mengsterilkan  sampel